Day # 7 Jangan Khawatirkan Rezekimu

Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untuk semua yang hidup. Tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjamin Anda masuk surga. Simaklah dengan seksama uraian indah Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- berikut ini: “Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yg lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah -subhanah- membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Rabb -subhanah-, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yg rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga”.
(Kitab Al-Fawaid, hal: 57).

Sumber :  http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/jangan-khawatirkan-rezekimu-2.html

Leave a comment

Day # 7 Hati yang gelisah


Dosa-dosa hanya akan membuat hati gelisah dan merasa sedih. Kegelisahan dan kesedihan ini terkumpul menjadi satu dalam hati, sesaat setelah melakukan dosa dan kesalahan. Mereka ada orang yang hatinya dipenuhi keimanan. Mereka tidak akan pernah merasakan kelezatan dan kebahagiaan dengan sempurna selamanya dalam perbuatan maksiat. saat melakukan maksiat, secara spontan kegelisahan memenuhi hatinya.
Akan tetapi manisnya hawa nafsu terkadang menutupi perasaan ini. Oleh karena itu, siapa saja yang hatinya tidak lagi merasakan gelisah ketika berbuat maksiat, maka segeralah mengoreksi kadar keimanannya, dan hendaknya dia meratapi kematian hatinya. Innalilahi wa inna ilaihi raaji'un

Runtuhnya bangunan
Malik bin dinar pernah berkata, "Bila hati tidak lagi merasakan sedih dan gelisah, maka ia telah rusak sebagaimana rumah yang runtuh karena tidak lagi dihuni."
Kesedihan dan kegelisahan bukan saja menjadi standar selamatnya hati. Akan tetapi lebih dari itu, menurut Hasan al-Bashri kesedihan dan kegelisahan merupakan salah satu penyebab masukknya seseorang ke dalam surga. Ia berkata,"Seorang mukmin pasti tidak luput dari dosa. Akan tetapi ia akan selalu merasa sedih karena dosa yang ia perbuat, sampai akhirnya ia masuk surga."
Wahai saudaraku, kamu mengaku sedih dan gelisah di bibir saja, sedangkan perilakumu selalu membohongi lisanmu. Seandainya memang benar di hatimu ada kegelisahan dan kesedihan, tentu pengaruhnya akan terlihat jelas pada kondisi tubuhmu. Akan tampak ratap tangismu karena taku t kepada Allah. Akan terlihat amal kebajikanmu untuk menghapus perbuatan-perbuatan burukmu. Akan terlihat pula kedekatanmu dengan orang-orang sholeh. Juga akan terlihat bahwa kamu selalu menjauhi orang-orang yang berbuat maksiat. Dan pasti akan tampak tobatmu yang sesungguhnya, penyesalan yang mendalam, serta niat baru yang kokoh.

Dikutip dari buku berjudul Alangkah buruknya dosa karangan DR. Khalid Abu Syadi 

Posted in | Leave a comment

Day #6 Ujian Keikhlasan



Melakukan perbuatan baik sebenarnya hal yang mudah. Karena fitrah manusia sebenarnya adalah berbuat baik. Setelah berbuat baik, hati akan terasa tenang. Sedangkan setelah berbuat buruk, hati akan terasa gelisah.

Seperti pada hadis yang menyatakan bahwa tanda-tanda perbuatan dosa adalah jika hatimu tidak tenang karenanya.

Maka jika hati kita gelisah, waktunya untuk menelaah lebih jauh, mungkin ada dosa yang secara tidak sadar telah kita lakukan.

Kembali ke perbuatan baik.

Berbuat baik itu mudah. Karena sesuai fitrah, maka hati pun akan senang ketika melakukan perbuatan baik. Maka kita termotivasi untuk melakukan perbuatan baik.

Bagaimana jika dinaikkan tingkatnya. Berbuat baik secara kontinyu, rutin. Mulai sulit. Sulitnya adalah melawan rasa bosan. Melawan rasa "nggak ngaruh juga kayaknya".

Yang lebih sulit lagi, berbuat kebaikan, rutin, kontinyu, dan tetap ikhlas.

Apa lagi jika kebaikan itu berhubungan dengan orang lain. Dalam arti kita berbaik hati pada orang lain. Orang lain memperoleh manfaat dari kebaikan hati kita.

Yang menjadi masalah adalah jika timbal balik dari orang tersebut tidak sesuai dengan harapan. Ketika kita mulai berpikir "mbok yao", "tau dirilah", "coba untuk mengerti", "pahami posisimu".

Maka kita sudah berada pada tataran ujian keikhlasan. Kita sudah mulai memikirkan balas budi. Memberi dan harapan menerima.

Padahal ikhlas adalah memberi karena Allah. Hanya karena Allah. Lupakan kita telah memberi. Maka dengan sendirinya kita tidak akan perlu timbal balik.

Lebih jauh lagi, sesungguhnya Allah lah pemegang dan pembolak-balik hati. Bahwa Allah telah memberikan kesempatan untuk berbuat baik, bahwa Allah telah menggerakkan hati kita untuk berbuat baik. Adalah hal yang sungguh-sungguh harus disyukuri. Adalah semata-mata anugrah Allah juga.

Karena itu sebenarnya kita tidak perlu mengakui suatu perbuatan sebagai "hasil karya" kita, maka timbal balik apa pun seharusnya tidak mempengaruhi hati kita. Kita harus bisa tetap melihatnya secara jernih, datar, netral.

Ada kesempatan kebaikan, lakukan. Lupakan.

Apakah saya jadi dimanfaatkan? Tidak perlu dipersoalkan.

Mungkin dengan begitu kita akan lebih ringan untuk tetap ikhlas dalam berbuat baik secara rutin dan kontinyu.

Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekan
"Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas, dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit..." 

Posted in | Leave a comment

Day #5 Mindset orang mulia


Setelah membaca buku yang berjudul "Unlimited Wealth" karya Bong Chandra saya mendapatkan sebuah pemikiran yang bagus. Saya menyebutnya dengan mindset orang kaya dan mindset orang miskin. Btw mindset itu artinya cara berpikir.

Langsung saja. Mindset orang pada umumnya adalah sebagai berikut:

KERJA + UANG = MASA DEPAN

Maksudnya pernyataan diatas adalah orang pada umumnya bekerja untuk menghasilkan uang, dimana dengan uang tersebut dia bisa membangun masa depan.

Sedangkan mindset orang kaya adalah sebagai berikut:

KERJA + ASET + UANG = MASA DEPAN

Orang kaya bekerja juga, sama dengan orang pada umumnya. Yang membedakan mereka dengan orang lain adalah mereka berkerja untuk membangun aset. Aset adalah harta produktif yang bisa menghasilkan uang bagi pemiliknya, contoh sawah, binatang ternak, bisnis, tanah, rumah yang disewakan dll. Nah, aset disinilah yang menghasilkan uang yang dengan itu orang kaya bisa membangun masa depannya. Kira-kira seperti itu penjelasannya.

Letak kelemahan pada mindset orang pada umumnya adalah jika mereka tidak bisa bekerja karena sakit, kecelakaan, umur atau segala sesuatu yang bisa membuat mereka tidak bisa bekerja maka hasilnya adalah seperti ini:

KERJA + UANG = MASA DEPAN?

Jika mereka berhenti bekerja maka mereka tidak bisa menghasilkan uang yang akhirnya masa depan mereka menjadi tanda tanya besar. Mungkin ada yang ikut asuransi sebagai salah satu alternatif. Akan tetapi menurut saya kita tidak bisa menggantungkan masa depan kita kepada orang lain. Karena kita tidak tahu di masa depan akan menjadi seperti apa. Jadi intinya masa depan harus menjadi tanggung jawab kita sendiri.

Oke. Sekarang saya akan melanjutkan pembahasan dengan mindset orang kaya. Apa yang akan terjadi ketika orang kaya sudah tidak bisa bekerja lagi?

KERJA + ASET + UANG = MASA DEPAN

Nah, kelebihan dari mindset orang kaya adalah jika mereka para orang kaya sudah tidak bisa bekerja atau memutuskan untuk tidak bekerja lagi maka masih ada aset yang akan menghasilkan uang atau penghasilan untuk mereka. Thats it!

Sehingga dengan uang yang terus dihasilkan oleh aset-aset mereka. Para orang kaya memiliki banyak waktu luang yang merupakan harta paling berharga yang sering dilupakan banyak orang. Dengan waktu luang itu mereka bisa berkumpul bersama keluarga, berlibur, mengaji, melakukan hal-hal yang disukai, dll.

Mungkin tidak semudah apa yang saya tulis, tapi juga tidak sesulit yang anda pikirkan.

Saya memiliki ide berdasarkan pembahasan diatas. Ini saya namakan mindset orang mulia, yaitu:

KERJA + ASET DUNIA + UANG + ASET AKHIRAT  = MASA DEPAN (SURGA)
      |_____________________________|

Penjelasannya hampir sama dengan mindset orang kaya yaitu kita bekerja kemudian menghasilkan uang untuk membangun aset dunia kemudian dengan uang dari aset dunia tersebut kita gunakan untuk membangun aset akhirat seperti membangun masjid, membuat buku-buku yang bermanfaat, membuat kegiatan sosial, mengajar dan perbuatan baik lainnya yang dapat menghasilkan pahala berlipat ganda sampai kita mati. Dengan hasil akhirnya adalah surga yang luar biasa. Atau bisa saja dengan bekerja yang hasilnya langsung di gunakan untuk membangun aset akhirat.

Walaupun mindset orang kaya menjanjikan penghasilan pasif yang menggiurkan atau waktu luang untuk melakukan apa pun yang kita sukai akan tetapi itu semua mungkin hanya mencakup urusan dunia saja. Akan tetapi pada mindset orang mulia kita dituntut tidak hanya memikirkan urusan dunia saja akan tetapi akhirat yang lebih dikedepankan. Karena orang yang mulia tahu bahwa kebahagiaan yang paling hakiki dan kekal hanyalah kebahagiaan akhirat. 

Bisa saja ketika kita menerapkan mindset orang mulia kehidupan kita tidak berubah atau stagnan bahkan cenderung merugi. Akan tetapi siapa tahu akan mendatangkan keberkahan. Karena bahagia itu belum tentu berkah. Tapi berkah sudah pasti bahagia. Thats it!

Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekkan
"Jika engkau tidak memiliki rencana yang jelas, maka engkau akan masuk dalam rencana orang lain." Dr. Shalah Shalih ar-Rasyid
 
 

Posted in | 1 Comment

Day #4 Atasi Galau dengan Dzikir

Alhamdulilah penyakit galau yang sering melanda hati kini sudah mulai berkurang, bahkan bisa dibilang sembuh. Inilah obat yang seharusnya diamalkan oleh setiap muslim. Yaitu dengan rutin melakukan dzikir (saya rutin dzikir pagi dan petang) yang sangat bermanfaat.

Sebelum rutin berdzikir, hati ini serasa sempit dan muram. Seperti sebuah jargon yang sering saya dengar "senggol dikit bacok". Hidup terasa berat dan gelap. Masalah kecil menjadi besar. Dan setiap hari seperti di neraka. Tiada kebahagiaan yang diidam-idamkan. Hanyalah duka nestapa sengsara.

Tetapi semua berubah setelah saya mengenal dzikir ini. Penyakit hati memang hanyalah Al Quran obatnya. Bukan hipnoterapi, seft, liburan, refreshing, nonton film, mendengarkan musik, membaca buku motivasi, dll. Sekali lagi hanyalah Al Quran obatnya. Obat yang sifatnya awet dan tidak sementara. Asal istiqomah megamalkannya.

Berikut ini adalah manfaat doa dan dzikir yang saya kutip dari buku kecil berjudul Dzikir Pagi dan Petang dan sesudah Shalat Fardhu menurut Al Quran dan As Sunnah yang shahih. Karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

  1. Mendatangkan keridhaan Allah SWT.
  2. Mengusir syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya.
  3. Menghilangkan kesedihan hati dan kemuramannya.
  4. Mendatangkan kegembiraan serta ketentraman jiwa.
  5. Menguatkan jasmani dan rohani.
  6. Membuat hari dan wajah berseri-seri.
  7. Melapangkan rizki.
  8. Menimbulkan rasa percaya diri dan menunjukkan kharisma.
  9. Menumbuhkan cinta kepada Allah yang merupakan ruh islam, inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan.
  10. Menghadirkan perasaan diawasi oleh Allah, sehingga mendorong pelakunya untuk senantiasa melakukan kebajikan. Saat dia beribadah kepada-Nya, seolah Dia melihat dirinya secara langsung
  11. dan masih ada banyak lagi.
Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekkan
Sesungguhnya dzikir adalah ibadah yang paling ringan tapi berat pahalanya di mata Allah. Ayo dzikir!

Posted in | Leave a comment

Day #3 Rutin walaupun Sedikit




Sering merasa bahwa waktu begitu terbatas, padahal banyak hal yang ingin dilakukan? Akhirnya malah semua jadi tidak dilakukan sama sekali?

Tipsnya, tetap lakukan, walaupun sedikit-sedikit, insya Allah akan ada perkembangan, ada kemajuan. Dicicil, lakukan setiap hari 1 halaman, sebulan akan jadi 30 halaman. Cukup banyak kan?

Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan "sedikit setiap hari", baik untuk kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan yang terutama adalah kehidupan spiritual :

1. Membaca buku pengembangan diri, baca sehari 3 halaman.
2. Menghafal nomor dan nama surat Al Qur'an, hafalkan sehari 1 nomor dan nama surat.
3. Baca hadits dari www.lidwa.com, sehari 10 hadits.
4. Menghafal sehari 2 baris ayat Al Qur'an.
5. Membersihkan kusen jendela rumah, 1 kusen setiap hari.
6. Menginput data yang sangat banyak, 10 data setiap hari.
7. Menghafal Asmaul Husna, 3 nama Allah setiap hari.
8. Membaca buku sejarah, kisah Rasulullah dan para sahabat, 3 halaman setiap hari.
9. Membaca Al Qur'an 1 halaman setiap hari.

Silakan tentukan sendiri apa yang ingin dicapai, segera dimulai, dengan sedikit, yang penting rutin dan konsisten. Lakukan di waktu yang tetap di setiap harinya, agar tidak terlupa. Sedikit demi sedikit bisa ditambah porsinya, sehingga waktu lebih optimal untuk kebaikan dan hal yang bermanfaat.

Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekkan
Mengutip dari Aa Gym, "Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang kecil, mulailah dari saat ini."

Posted in | Leave a comment

Day #2 Kata-kata Mutiara


Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekkan
Biarlah ibadahmu menjadi rahasiamu...
Seperti engkau merahasiakan dosa-dosamu...

Posted in | Leave a comment