Day # 7 Hati yang gelisah


Dosa-dosa hanya akan membuat hati gelisah dan merasa sedih. Kegelisahan dan kesedihan ini terkumpul menjadi satu dalam hati, sesaat setelah melakukan dosa dan kesalahan. Mereka ada orang yang hatinya dipenuhi keimanan. Mereka tidak akan pernah merasakan kelezatan dan kebahagiaan dengan sempurna selamanya dalam perbuatan maksiat. saat melakukan maksiat, secara spontan kegelisahan memenuhi hatinya.
Akan tetapi manisnya hawa nafsu terkadang menutupi perasaan ini. Oleh karena itu, siapa saja yang hatinya tidak lagi merasakan gelisah ketika berbuat maksiat, maka segeralah mengoreksi kadar keimanannya, dan hendaknya dia meratapi kematian hatinya. Innalilahi wa inna ilaihi raaji'un

Runtuhnya bangunan
Malik bin dinar pernah berkata, "Bila hati tidak lagi merasakan sedih dan gelisah, maka ia telah rusak sebagaimana rumah yang runtuh karena tidak lagi dihuni."
Kesedihan dan kegelisahan bukan saja menjadi standar selamatnya hati. Akan tetapi lebih dari itu, menurut Hasan al-Bashri kesedihan dan kegelisahan merupakan salah satu penyebab masukknya seseorang ke dalam surga. Ia berkata,"Seorang mukmin pasti tidak luput dari dosa. Akan tetapi ia akan selalu merasa sedih karena dosa yang ia perbuat, sampai akhirnya ia masuk surga."
Wahai saudaraku, kamu mengaku sedih dan gelisah di bibir saja, sedangkan perilakumu selalu membohongi lisanmu. Seandainya memang benar di hatimu ada kegelisahan dan kesedihan, tentu pengaruhnya akan terlihat jelas pada kondisi tubuhmu. Akan tampak ratap tangismu karena taku t kepada Allah. Akan terlihat amal kebajikanmu untuk menghapus perbuatan-perbuatan burukmu. Akan terlihat pula kedekatanmu dengan orang-orang sholeh. Juga akan terlihat bahwa kamu selalu menjauhi orang-orang yang berbuat maksiat. Dan pasti akan tampak tobatmu yang sesungguhnya, penyesalan yang mendalam, serta niat baru yang kokoh.

Dikutip dari buku berjudul Alangkah buruknya dosa karangan DR. Khalid Abu Syadi 

This entry was posted in . Bookmark the permalink .

Leave a Reply