Day #4 Atasi Galau dengan Dzikir

Alhamdulilah penyakit galau yang sering melanda hati kini sudah mulai berkurang, bahkan bisa dibilang sembuh. Inilah obat yang seharusnya diamalkan oleh setiap muslim. Yaitu dengan rutin melakukan dzikir (saya rutin dzikir pagi dan petang) yang sangat bermanfaat.

Sebelum rutin berdzikir, hati ini serasa sempit dan muram. Seperti sebuah jargon yang sering saya dengar "senggol dikit bacok". Hidup terasa berat dan gelap. Masalah kecil menjadi besar. Dan setiap hari seperti di neraka. Tiada kebahagiaan yang diidam-idamkan. Hanyalah duka nestapa sengsara.

Tetapi semua berubah setelah saya mengenal dzikir ini. Penyakit hati memang hanyalah Al Quran obatnya. Bukan hipnoterapi, seft, liburan, refreshing, nonton film, mendengarkan musik, membaca buku motivasi, dll. Sekali lagi hanyalah Al Quran obatnya. Obat yang sifatnya awet dan tidak sementara. Asal istiqomah megamalkannya.

Berikut ini adalah manfaat doa dan dzikir yang saya kutip dari buku kecil berjudul Dzikir Pagi dan Petang dan sesudah Shalat Fardhu menurut Al Quran dan As Sunnah yang shahih. Karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

  1. Mendatangkan keridhaan Allah SWT.
  2. Mengusir syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya.
  3. Menghilangkan kesedihan hati dan kemuramannya.
  4. Mendatangkan kegembiraan serta ketentraman jiwa.
  5. Menguatkan jasmani dan rohani.
  6. Membuat hari dan wajah berseri-seri.
  7. Melapangkan rizki.
  8. Menimbulkan rasa percaya diri dan menunjukkan kharisma.
  9. Menumbuhkan cinta kepada Allah yang merupakan ruh islam, inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan.
  10. Menghadirkan perasaan diawasi oleh Allah, sehingga mendorong pelakunya untuk senantiasa melakukan kebajikan. Saat dia beribadah kepada-Nya, seolah Dia melihat dirinya secara langsung
  11. dan masih ada banyak lagi.
Pengetahuan tidak berarti sebelum dipraktekkan
Sesungguhnya dzikir adalah ibadah yang paling ringan tapi berat pahalanya di mata Allah. Ayo dzikir!

This entry was posted in . Bookmark the permalink .

Leave a Reply